Pengembangan sendiri memiliki arti yaitu membangun dan diri yaitu orang seorang secara pribadi. Jadi pengembangan diri dapat diartikan sebagai membangun orang secara pribadi.
Di SMPN 3 Sidoarjo terdapat kegiatan Pengembangan diri selalu dilaksanakan pada hari jum'at. Pengembangan diri yang terdapat di SMPN 3 sidoarjo terdiri dari BK ( Bimbingan Konseling), Kerohanian, Kebersihan, Senam.
1. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling di Smpn 3 sidoarjo berfungsi untuk membimbing dan mengarahkan agar siswa - siswi Smpn 3 sidoarjo agar lebih baik dan sebagainya. Guru pengajar BK adalah Bu Yus, Pak Amos, Pak Kartiko, dan Bu Mimik.
Tetapi Bimbingan Konseling pada umumnya bimbingan konseling berfungsi sebagai :
2. Kebersihan
Kegiatan pengembangan diri kebersihan dilakukan agar siswa merasa nyaman di sekolah yang bersih dan menumbuhkan sifat agar para siswa cinta kebersihan. Kegiatan dilaksanakan agar siswa lebih sadar bahwa kebersihan itu penting agar kesehatan terjaga dengan baik. Kegiatan yg dilakukan adalah membersihkan kelas masing - masing.
Di SMPN 3 Sidoarjo terdapat kegiatan Pengembangan diri selalu dilaksanakan pada hari jum'at. Pengembangan diri yang terdapat di SMPN 3 sidoarjo terdiri dari BK ( Bimbingan Konseling), Kerohanian, Kebersihan, Senam.
1. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling di Smpn 3 sidoarjo berfungsi untuk membimbing dan mengarahkan agar siswa - siswi Smpn 3 sidoarjo agar lebih baik dan sebagainya. Guru pengajar BK adalah Bu Yus, Pak Amos, Pak Kartiko, dan Bu Mimik.
Tetapi Bimbingan Konseling pada umumnya bimbingan konseling berfungsi sebagai :
- Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
- Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
- Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
- Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
- Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
- Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
- Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
- Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.
2. Kebersihan
Kegiatan pengembangan diri kebersihan dilakukan agar siswa merasa nyaman di sekolah yang bersih dan menumbuhkan sifat agar para siswa cinta kebersihan. Kegiatan dilaksanakan agar siswa lebih sadar bahwa kebersihan itu penting agar kesehatan terjaga dengan baik. Kegiatan yg dilakukan adalah membersihkan kelas masing - masing.
3. Kerohanian
Kegiatan pengembangan diri kerohanian mengajarkan kepada siswa - siswi Smpn 3 Sidoarjo agar lebih dekat kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Kegiatan ini juga dapat membuat siswa - siswi semakin mengerti tentang agama. Kegiatan ini dimulai dengan sholat dhuha lalu dilanjutkan dengan ceramah dari perwakilan kelas masing - masing, dan lalu dilanjutkan oleh para guru pembimbing. Guru pembimbing kerohanian adalah Pak Halim, Pak Charis, dan Bu Yuzakiyah.
Kegiatan pengembangan diri kerohanian mengajarkan kepada siswa - siswi Smpn 3 Sidoarjo agar lebih dekat kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Kegiatan ini juga dapat membuat siswa - siswi semakin mengerti tentang agama. Kegiatan ini dimulai dengan sholat dhuha lalu dilanjutkan dengan ceramah dari perwakilan kelas masing - masing, dan lalu dilanjutkan oleh para guru pembimbing. Guru pembimbing kerohanian adalah Pak Halim, Pak Charis, dan Bu Yuzakiyah.
4. Senam
Kegiatan Pengembangan diri senam berfungsi agar siswa - siswi Smpn 3 Sidoarjo lebih semangat dan lebih sehat. Senam di Smpn 3 diikuti oleh kelas 7 hingga kelas 9 secara bergantian. Kegiatan Senam ini dimaksudkan agar para siswa lebih menjaga kesehatannya yang memang penting bagi para siswa - siswi smp sekarang ini
Kegiatan Pengembangan diri senam berfungsi agar siswa - siswi Smpn 3 Sidoarjo lebih semangat dan lebih sehat. Senam di Smpn 3 diikuti oleh kelas 7 hingga kelas 9 secara bergantian. Kegiatan Senam ini dimaksudkan agar para siswa lebih menjaga kesehatannya yang memang penting bagi para siswa - siswi smp sekarang ini